Hingga saat ini sudah lebih dari ribuan warga Indonesia yang telah melakukan vaksinasi baik untuk dosis pertam dan kedua. Apakah anda juga termasuk?
Jika anda belum atau baru akan melakukan vaksinasi baik untuk dosis pertama atau dosis kedua, pastinya ada beberapa persiapan yang harus dilakukan guna untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit menjelang vaksinasi dan menimimalisir efek samping yang mungkin akan dialami setelah vaksinasi.
Nah, untuk bisa meminimalisir efek samping yang dialami setelah vaksinasi artinya anda harus terlebih dulu tahu apa saja efek samping yang bisa ditimbulkan oleh jenis vaksin yang akan dilakukan.
Saat ini ada 2 jenis vaksin yang digunakan untuk proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia, yaitu Astrazeneca dan Sinovac. Kedua vaksin ini memiliki efek samping yang berbeda-beda yang bisa saja dialami oleh siapapun yang sudah menerima vaksin.
Apa saja efek samping tersebut? Ini dia daftarnya :
Efek Samping Vaksin AstraZeneca
Berikut efek samping yang dilaporkan selama uji klinis vaksin AstraZeneca dikutip dari laman GOV.UK yang harus diketahui sebelum melakukan vaksinasi:

Gejala umum (sering terjadi):
- Nyeri, gatal, dan rasa panas di area suntikan
- Merasa tidak enak badan
- Menggingil atau demam
- Sakit kepala
- Nyeri sendi atau nyeri otot
- Bengkak, kemerahan, dan benjolan di area suntikan
- Demam
- Menggigil
- Demam
- Radang tenggorokan
- Pilek atau batuk
Gejala jarang (dirasakan 1 dari 100 penerima)
- Nafsu makan menurun
- Sakit perut
- Kelenjar getah bening membesar
- Keringat berlebih
- Kulit gatal atau ruam
- Peradangan di sekitar sumsum tulang belakang
- Anemia hemolitik
- Demam tinggi
Efek Samping Vaksin Sinovac

Berikut beberapa efek samping yang bisa dirasakan setelah menerima vaksin COVID-19 jenis sinovac:
- Nyeri, kemerahan, atau bengkak di tempat bekas suntikan
- Demam
- Badan terasa lelah
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Reaksi alergi seperti kulit gatal atau terjadi ruam merah di kulit
- Lemas
- Mengantuk
- Menggigil
- Kolaps (gejala berat, jarang terjadi)
Cara Mengatasi Efek Samping setelah Vaksinasi Covid-19
Perlu diketahui, efek samping yang dirasakan setiap orang berbeda-beda, selain itu efek samping yang dirasakan setelah vaksin dosis pertama bisa berbeda dengan setelah vaksin dosis kedua. Jadi, penyesuaian solusi yang dipersiapkan harus disesuaikan dengan gejala apa yang dialami.
- Segera kompres area bekas penyuntikan yang terasa sakit menggunakan air dingin dan kain bersih untuk mengurangi peradangan.
- Lakukan olahraga ringan untuk mengurangi rasa nyeri pada tangan.
- Banyak mengonsumsi air putih untuk membuat tubuh lebih mudah berkeringat sehingga berisiko mengalami dehidrasi saat demam.
- Mengenakan pakaian longgar agar tubuh merasa nyaman, sirkulasi udara pun terjaga saat tubuh mudah berkeringat karena demam.
- Minum obat pereda nyeri seperti aspirin, ibuprofen, atau antihistamin untuk mengatasi efek samping vaksin.
- Mengonsumsi buah-buahan dan sayuran.
- Mengonsumsi obat sesuai gejala ringan yang dirasakan seperti pusing, batuk, pilek, menggigil dan demam.
- Mengonsumsi vitamin.
- Tidur yang cukup setelah vaksin jika mengantuk
- Tidak melakukan aktivitas berat dulu untuk sementara sampai gejala benar-benar reda.
Hal yang Harus Dilakukan sebelum Vaksinasi
Terutama untuk anda yang memiliki alergi, penyakit bawaan, penyakit kritis, pernah melakukan operasi, sedang dalam pengobatan atau terapi dan pernah menjadi pasien covid sebelumnya. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan vaksinasi agar terhindar dari situasi kritis yang bisa membahayakan kesehatan yaitu:
- Informasikan kepada Dokter tentang riwayat alergi yang anda miliki. Vaksin Covid-19 tidak boleh diberikan kepada orang yang alergi terhadap kandungan di dalam vaksin ini.
- Wajib informasikan kepada Dokter jika anda menderita penyakit atau menjalani pengobatan yang menyebabkan kelemahan sistem kekebalan tubuh. Vaksin Covid-19 tidak boleh diberikan kepada orang dengan imunitas yang rendah.
- Wajib informasikan kepada Dokter jika anda pernah terkena COVID-19 atau ada keluarga serumah yang sedang menjalani perawatan COVID-19.
- Wajib informasikan kepada Dokter jika anda sedang mengalami gejala ISPA, seperti batuk, pilek, atau sesak napas dalam 7 hari terakhir, mendapatkan terapi untuk penyakit kelainan darah, atau menjalani transfusi darah rutin.
- Wajib informasikan kepada Dokter jika anda menderita penyakit jantung, penyakit ginjal, rheumatoid arthritis, penyakit saluran pencernaan, hipertiroid, hipotiroid, kanker, kelainan darah, atau penyakit autoimun, seperti lupus.
- Wajib informasikan kepada Dokter jika anda sedang menjalani cuci darah atau pernah menjalani transplantasi ginjal.
- Konsultasikan dengan Dokter perihal penggunaan vaksin Covid-19 dengan Dokter jika anda sedang menderita diabetes melitus, HIV, atau penyakit paru, seperti asma, PPOK, atau TBC.
- Wajib informasikan kepada Dokter jika anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui.
- Wajib informasikan kepada Dokter tentang obat-obatan yang sedang digunakan, termasuk suplemen dan produk herbal.
- Segera temui Dokter jika anda mengalami reaksi alergi setelah menerima vaksin.
Harus Jujur
Ketentuan vaksinasi tidak lah boleh dipandang sebelah mata, karena banyak gejala berat pada Covid-19 bisa berujung pada situasi kritis. Untuk itu, jika kondisi tubuh memang memungkinkan untuk melakukan vaksinasi, segera daftarkan diri untuk vaksinasi yang nantinya tidak hanya melindungi anda dari virus ini, tapi juga keluarga dan orang sekitar anda.
Jadi meskipun ada beberapa isu mengenai efek samping vaksinasi yang membuat anda ragu untuk vaksin, tenang saja karena vaksinasi ditangani oleh tenaga kesehatan profesional. Asalkan anda menginformasikan mengenai kondisi kesehatan secara jujur dan lengkap ke Dokter yang menangani, Mereka bisa memberikan solusi terbaik bagaimana cara anda menangani gejala dengan cepat dan efektif.
Jangan Ragu Untuk Vaksin…
Referensi:
- Centers for Disease Control and Prevention
- https://www.kemkes.go.id/
- https://www.cermati.com/